Rabu, 06 Juni 2012

BAB 6 PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL


Tujuan Belajar:
  1.       Mendefinisikan konsep dasar perpajakan internasional.
  2.       Memahami konsep keterkaitan pajak dengan laba dari luar negeri.
  3.       Memahami alasan terhadap kredit pajak luar negeri.
  4.       Menjadi peka terhadap perencanaan pajak internasional dalam perusahaan multinasionl.
  5.       Mengetahui variabel-variabel dalam penentuan harga transfer internasional.
  6.       Memahami masalah mendasar dalam metode pengalihan harga.
Pembuka
-          Faktor pajak dan mata uang memiliki pengaruh besar terhadap keputusan investasi, bentuk organisasi, sumber pendanaan, kapan/dimana pengakuan pendapatan/beban, dan harga transfer.
-          Kebanyakan perusahaan terbebani dengan masalah aturan perpajakan (disamping COGS, Labour, dan Raw Material). Karena aturan perpajakan masing-masing negara berbeda-beda, perusahaan perlu memiliki sistem perencanaan pajak multinasional dan sistem simulasi berbasis komputer sebagai alat bantu yang esensial bagi manajemen.
-          Perusahan harus memahami perbedaan utama sistem perpajakan nasional, upaya nasional membahas masalah pajak berganda, dan peluang arbitrase antara wilayah yurisdiksi nasional bagi perusahaan multinasional. 
-          Penetapan harga transfer berperan untuk meminimalkan pajak perusahaan nasional, tetapi juga harus mempertimbangkan konteks perencanaan dan kontrol strategis.
Keanekaragaman Sistem Pajak Nasional
Macam-macam pajak
Pajak Langsung
Pajak Tidak Langsung
Pph Badan
Pjk Pungutan
PPN
Pjk Perbatasan
Pajak Transfer
Beban Pajak
Sistem Administrasi Pajak
Sistem Klasik
Sistem Terintegrasi
Insentif Pajak LN
Tax Holiday
Tax havens
Kompetisi Pajak yang Membahayakan
Harmonisasi Internasional
Pamajakan Terhadap Sumber Laba dari LN dan Pajak Berganda
Kredit Pajak LN
Pembatasan Kredit Pajak
Perjanjian Pajak
Pertimbang Mata Uang Asing
Definisi Perencanaan Pajak
Pertimbangan Organisasi
Perusahaan LN yang dikendalikan dan Laba Subbagian F
Induk Perusahaan di LN
Perusahaan Penjualan LN
Keputusan Pendanaan
Penggabungan Kredit Pajak
Alokasi Akuntansi Biaya
Lokasi dan Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer Internasional Variabel yang Rumit
Faktor Pajak
Faktor Tarif
Faktor Daya Saings
Resiko Lingkungan
Faktor Evaluasi Kinerja
Kontribusi Akuntansi
Metodologi Penentuan Harga Transfer
Harga vs Biaya vs…..?
Prinsip Harga Wajar
Metode Harga Tidak Terkontrol yang Setara
Metode Transaksi Tidak Terkontrol yang Setara
Metode Harga Jual Kembali
Metode Penentuan Biaya Plus
Metode Laba Sebanding
Metode Pemisahan Laba
Metode Penentuan Harga Lainnya
Perjanjian Penentuan Harga Lajutan
Praktek Harga Transfer
-          Setiap perusahaan memang berbeda dari berbagai dimensi. Biasanya setiap perusahaan menjalankan praktek harga transfer sebagai suatu kewajiban. 
-          Banyak faktor yang mempengaruhi harga transfer. Tetapi harga transfer memiliki 3 (tiga) tujuan utama, yaitu
  1. Mengelola beban pajak (dominan)
  2. Penggunaan operasional transfer pricing (mempertahankan posisi daya saing perusahaan, mempromosikan evaluasi kinerja, memberi motivasi kepada karyawan, mengelola inflasi)
  3. Mengelola resiko nilai tukar asing dan menghilangkan pembatasan atas transfer kas relatif

BAB 6 MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN


Tujuan Belajar:
  1.       Mengidentifikasi komponen-komponen utama resiko mata uang asing.
  2.       Mengetahui tugas dalam mengelola resiko mata uang asing.
  3.       Mendefinisikan dan menghitung resiko translasi.
  4.       Mendefinisikan dan menghitung resiko transaksi.  
  5.       Mengetahui perbedaan resiko akuntansi dan resiko ekonomi.
  6.       Mengetahui strategi perlindungan nilai tukar dan perlakukan akuntansi yang diperlukan.
  7.       Memahami masalah akuntansi dan pengendalian, terkait dengan manajemen resiko nilai tukar mata uang asing.
Pembuka
-          Para eksekutif keuangan menghargai cara baru dan imaginatif untuk meminimalkan eksposur atas volatilitas valas, harga komoditi, tingkat suku bunga, dan harga sekuritas.
-          Industri keuangan menawarkan produk lindung nilai keuangan, seperti swap mata uang, swap suku bunga dan opsi.
-          Pembuat standar akuntansi membahas prinsip/standar pengukuran dan pelaporan yang tepat untuk produk-produk keuangan. Sehingga perusahaan melakukan pelaporan keuangan secara internasional semakin baik.  
-          Semua ini untuk mengurangi resiko penggunaan instrumen yang sering tertutup. Oleh karena itu mempelajari istilah manajemen resiko menjadi penting (lihat Tampilan 11-1).
Hal Mendasar Manajemen Resiko
Tujuan utama manajemen resiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.
Untuk itu kita memerlukan pengetahuan tentang:
  1.       Resiko pasar
  2.       Resiko likuiditas
  3.       Diskontinuitas pasar
  4.       Resiko kredit
  5.       Resiko regulasi
  6.       Resiko pajak
  7.       Resiko akuntansi
Mengapa Mengelola Resiko Keuangan ?
Mengendalikan resiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena investor menyukasi manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola resiko pasar.
Stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba, sehingga ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi resiko gagal bayar & kebangkrutan.  
Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa konsentrasi pada resiko bisnis utama. Misal, perusahaan manufaktur dapat terlindung dari resiko suku bunga dan mata uang dengan berkonsentrasi pada produksi & pemasaran.
Pemberi pinjaman (kreditur), karyawan dan pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.
Kreditur                  Toleransi resiko lebih rendah dibanding stockholders
Karyawan                   Melalui dana pensiun dan imbalan lebih baik
Pelanggan                    Membatasai resiko yang dihadapi konsumen
Peranan Akuntansi
-          Identifikasi Resiko Pasar
-          Mengkuantifikasi Penyeimbangan
-          Manajemen Resiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
1.       Antisipasi pergerakan kurs
2.       Pengukuran resiko kurs valuta asing
3.       Perancangan strategi perlindungan
4.       Pembuatan sistem pengendalian manajemen resiko internal
-          Manajemen Potensi Resiko
1.       Potensi resiko translasi
2.       Potensi resiko transaksi
3.       Potensi resiko akuntansi vs ekonomi
-          Strategi Perlindungan
1.       Lindung Nilai Neraca
2.       Lindung Nilai Operasional
3.       Lindung Nilai Kontraktual
Peranan Akuntansi (lanjutan)
Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai
1.       Kontrak Forward Valas
2.       Future Keuangan
3.       Opsi Mata Uang
4.       Swap Mata Uang
5.       Perlakuan Akuntansi
6.       Isu Praktek
Lindung Nilai atas Aktiva, Kewajiban yang diakui/Komitmen yang belum diakui
Pakai kasus (hal 253-254)
Lindung Nilai Investasi Bersih Dalam Operasi Luar Negeri (LN)
Pakai kasus (hal 256)
Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing
Pakai kasus (hal 257)

bab 10 PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN


Tujuan Belajar:
1.       Menyatakan empat dimensi dalam pembuatan model bisnis.
2.       Memahami perbedaan antara konsep biaya standar dan kaizen.
3.       Mengukur perkiraan kembalian investasi luar negeri.
4.       Memahami proses perhitungan biaya modal perusahaan multinasional.
5.       Memahami masalah dan kerumitan dalam merancang sistem pengendalian keuangan dan informasi perusahaan multinasional.
6.       Mampu menganalisa varians nilai tukar.
7.       Memahami kesulitan khusus dalam merancang dan melaksanakan sistem evaluasi kinerja perusahaan multinasional.
8.       Mengetahui cara mengatasi pengaruh inflasi dan fluktuasi nilai tukar terhadap pengukuran kinerja perusahaan multinasional.
Pembuka
Kemajuan IT secara terus menerus mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan internasional.
Persaingan global, cepatnya penyebaran informasi, dan tekanan lain semakin mempersempit perbedaan nasional praktek akuntansi.
Topik yang di bahas di buku ini meliputi; 1). Perencanaan dan kendali keuangan (Sekarang/n), 2). Manajemen resiko Internasional (Mg ke-n), dan 3). Penentuan harga transfer (Mg ke-n+1).
Pembuatan Model Usaha
Empat dimensi utama model usaha
1.       Identifikasi faktor utama kemajuan perusahaan
2.       Merumuskan tehnik peramalan dan analisis kemampuan perusahaan
3.       Mengembangkan sumber-sumber data untuk pilihan strategis
4.       Mentranslasi pilihan menjadi tindakan yang spesifik.
Alat Perencanaan
Dalam identifikasi faktor yang relevan di masa depan, analisis lingkungan eksternal dan internal sangat membantu perusahaan untuk mengenali tantangan dan kesempatan.
Analisis SWOT
Strengths
Weaknesses
Opportunities
Trhreats
Akuntan membantu memberikan data yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan perencanaan strategis. Informasi juga bisa berasal dari sumber selain catatan akuntansi.
Penganggaran Modal
Investasi luar merupakan keputusan yang strategis dan penuh resiko. Oleh karena itu perencanaan formal harus dilakukan, seperti dengan membuat Capital Budgeting + C/B Analysis.
Pertimbangan sifat investasi (independen/mutually exclusive) dan menggunakan NPV yang paling optimal.
Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi tidaklah sederhana karena harus mempertimbangkan, perbedaan sistem hukum, sistem akuntansi, laju inflasi, resiko nasioanal, mata uang dan segmentasi pasar.
Sudut Pandang Hasil Keuangan
Manajer keuangan internasional harus mempertimbangkan rate of return dari aspek Proyek LN dan Proyek Induk Perusahaan.
Evaluasi hasil investasi dari sudut pandang investor domestik induk perusahaan tidak memadai lagi, tetapi lebih memadai jika dilihat dari sudut pandang negara tuan rumah.
Solusinya adalah manajer keuangan harus merespon kepada kelompok investor dan non-investor di organisasi dan lingkungannya.
Mengukur Ekspektasi Pengembalian
Mengukur ekspektasi arus kas sungguh cukup menantang, sehingga manajer keuangan harus memiliki gambar tentang proyeksi arus kas (lihat Gambar berikut ini).
Kerumitan proyeksi arus kas haru mempertimbangkan:
1.       Arus kas proyek vs Induk Perusahaan
2.       Arus kas induk perusahaan yang terikat dengan pendanaan.
3.       Pendanaan bersubsidi
4.       Resiko politik.
Biaya Modal Multinasional
Teori Capital Budgeting menyatakan, suatu proyek harus menghasilkan rate of return setidaknya sama dengan cost of capital agar proyek dapat diterima.
Metode gabungan ekspektasi pengembalian deviden dan ekpektasi tingkat pertumbuhan deviden.

di mana:
Di = ekspektasi deviden per lembar saham akhir periode.
P0 = Harga pasar kini saham awal periode.
g = ekspektasi tingkat pertumbuhan deviden.
Implementasi teori capital budgeting internasional tidak selalu langsung dan mudah dilaksanakan. Aspek capital budgeting  process dan aspek tepat waktu, perbedaan iklim, budaya, bahasa, IT semakin mempersulit keadaan.
Sistem Informasi Manajemen
-          Isu yang berkaitan dengan Sistem
-          Masalah Informasi
Informasi Manajemen dan Hiperinflasi
-          FAS No. 52 tentang penggunaan Metode Translasi Temporal
-          Pendapatan Penjualan
Isu Dalam Pengendalian Keuangan
-          Sistem Pengendalian Domestik Vs Multinasional
-          Penganggaran Operasional
-          Analisis Perubahan Kurs
Penentuan Biaya Strategis
-          Ketika sistem biaya standar secara tradisional masih digunakan, perusahaan Jepang memperkenalkan konsep biaya yang fokus pada strategi manufaktur global (Productivity, TQC, JIT)
-          Ketika metode penentuan harga berbasis biaya (variance analysis) digunakan, Jepang justru menggunakan metode penentuan biaya berbasis harga (target costing).
-          Dengan target costing, estimasi biaya bukan didasarkan biaya untuk membuat produk, tetapi berdasarkan pada biaya yang dapat disisihkan untuk setiap produk atau disebut biaya Kaizen.
-          Penentuan biaya Kaizen fokus pada apa yang diperlukan untuk mencapai tingkat kinerja dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Evaluasi Kinerja Operasi LN
-          Mengevaluasi kinerja memungkinkan top management untuk:
  1. Mempertimbangkan profitabilitas
  2. Menentukan kinerja area
  3. Alokasi sumberdaya
  4. Evaluasi kinerja manajemen
  5. Memastikan konsistensi perilaku manajemen
-          Konsistensi
-          Kinerja Unit Vs Manajemen
-          Kinerja Kriteria
-          Isu Pengukuran dan Perubahan Harga dalam Evaluasi

BAB 9 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL


Tujuan Belajar:
1.       Memahami kesulitan-kesulitan analisis strategi bisnis internasional dan strategi dasar untuk pengumpulan informasi.
2.       Menjelaskan langkah-langkah analisis akuntansi.
3.       Memahami pengaruh analisis akuntansi terhadap akuntansi antar negara dan kesulitannya dalam memperoleh informasi yang diperlukan.
4.       Mengenali mekanisme untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi antar negara.
5.       Memahami kesulitan dan kelemahan dalam analisis laporan keuangan internasional.
6.       Memahami bagaimana menggunakan www untuk memperoleh informasi penelitian perusahaan.
Pembuka
Banyak transaksi bisnis internasional, seperti:
      Merger dan akuisisi semakin banyak terjadi.
      Potensi dan kekuatan investasi asing tinggi.
      Pengurangan hambatan perdagangan,
      Dan sebagainya. 
Analisis Laporan Keuangan Internasional
Peluang dan Tantangan Analisis Lintas Batas
          Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi, Sejumlah negara berbeda dalam praktek, kualitas Pengungkapan, sistem hukum/UU, cara, sifat dan resiko usaha.
          Kualitas informasi berhubungan erat dengan kredibilitas perusahaan Sehingga banyak negara berupaya keras memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan publik.
          Globalisasi pasar modal, kemajuan IT dan kompetisi, bursa efek, dan peningkatan kegiatan perdagangan merupakan kekuatan untuk memperbaiki praktek pelaporan keuangan perusahaan.
          Globalisasi mendorong analisis domestik semakin kurang relevan. Ketergantungan satu sama lain semakin tinggi dan tidak ada perusahaan yang bisa menghindar dari peristiwa global.
Kerangka Dasar Analisis Usaha
Palepu et al. (1996) membuat kerangka dasar untuk analisis dan penilaian usaha, yaitu:
          Analisis Strategi Usaha
          Analisis Akuntansi
          Analisis Keuangan
          Analisis Prospektif
Analisis Strategi Usaha
-          Ketersediaan Informasi
-          Rekomendasi untuk Melakukan Analisis
Analisis Akuntansi
-          Tujuan Analisis Akuntansi
-          Saran untuk para Analis
Analisis Keuangan Internasional
-          Analisis Rasio
-          Analisis Arus Kas
-          Mekanisme untuk mengatasi
Analisis Prospektif Internasional
Mencakup dua tahap, yaitu:
  1. Peramalan
  2. Penilaian
Isu Lebih Lanjut
-          Akses Informasi
-          Ketepatan Waktu Informasi
-          Pertimbangan Mata Uang Asing
-          Perbedaan dalam format Laporan
-          Hambatan bahasa

BAB 8 PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA


Tujuan Belajar:
1.  Memahami mengapa laporan keuangan memiliki potensi untuk menyesatkan selama periode perubahan harga.
2.  Mengetahui istilah-istilah akuntansi inflasi dan memahami pengaruh penyesuaian harga terhadap laporan keuangan.
3.  Menentukan perbedaan model akuntansi biaya terkini dan konvensional.
4.  Menjelaskan perbedaan akuntansi inflasi di AS, Inggris, dan
     Brasil.
5.  Memahami pelaporan keuangan dalam perekonomian
     hiperinflasi.
6.  Mengetahui apakah dolar konstan atau biaya kini lebih baik
     untuk mengukur pengaruh inflasi.
7.  Definisi penurunan ganda (double dip) dan menjelaskan cara penangannya.
Pembuka
Fluktuasi nilai mata uang dan perubahan harga uang atas barang dan jasa merupakan karakteristik yang tak terpisahkan dalam bisnis internasional
Para analis keuangan harus memahami cara untuk penentuan dan penyesuaian perubahan harga
Definisi Perubahan Harga
- Perubahan harga umum
Inflasi
Deflasi
- Perubahan harga spesifik
- Perlu memahami istilah akuntansi inflasi
Lap. Keuangan dan Perubahan Harga
Selama periode inflasi, Lap. Keuangan bisa menyesatkan
Nilai aktiva rendah          beban rendah          laba tinggi
Lalu akan berdampak pada pajak, deviden, gaji dan upah, dan kebijakan perusahaan
Ketidakakuratan ini akan mendistorsi:
1. Proyeksi keuangan
2. Anggaran
3. Kinerja
Jenis Penyesuaian Inflasi
Penyesuaian tingkat harga umum
a. Indeks harga
b. Penggunaan indeks harga
c. Obyek penyesuaian tingkat harga umum
Penyesuaian biaya kini
a. Aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini
b. Laba adalah resources yg bisa diditribusikan dalam suatu periode
Sudut pandang terhadap Akuntansi Inflasi
  1.        Beberapa negara mencoba metode akuntansi inflasi yang berbeda-beda.
  2.        AS pada tahun 1979 melalui FSAB mengeluarkan SFAS 33 tentang pelaporan keuangan dan perubahan harga dan SFAS 89 melaporkan pengaruh atas harga yang berubah.
  3.        Inggris melalui ASC menerbitkan SSAP 16 untuk metode pelaporan akun-akun yang disesuaikan karena inflasi.
  4.       Akuntansi inflasi di Brasil menentukan bahwa penyesuaian inflasi aktiva permanen dan ekuitas disajikan bersih dan terpisah dengan laba kini.
ASC (Accounting Standard Committee), SSAP (Statement of Standard Accounting Practices)
Badan Standar Akuntansi Internasional
  1.      International Accounting Standards Board (IASB) menyatakan dalam International Accounting Standards (IAS) 29 tentang Pelaporan Keuangan dalam Perekonomian Hiperinflasi.
  2.      Perusahaan yang melakukan pelaporan harus mengungkapkan: Fakta, Kerangka dasar penilaian aktiva, Identitas dan tingkat indeks harga, dan Keuntungan/kerugian moneter.
Isu-isu Tentang Inflasi
  1.       Perlakuan keuntungan dan kerugian inflasi.
  2.       Keuntungan dan kerugian Kepemilikan.
  3.      Akuntansi untuk inflasi di luar negeri.
  4.       Menghindari kejatuhan ganda.

BAB 6-7 TRANSLASI MATA UANG ASING


Tujuan Belajar:
  1.      Membedakan translasi dan konversi antar mata uang asing.
  2.      Memahami istilah-istilah dalam translasi mata uang asing.
  3.      Mengetahui perbedaan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.
  4.      Menghitung keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.
  5.      Memahami pengaruh penggunaan berbagai metode translasi mata uang asing terhadap laporan keuangan.
  6.      Melakukan evaluasi dan memilih metode translasi mata uang asing terbaik sesuai kondisi usaha dan pasar uang.
  7.      Memahami hubungan antara translasi mata uang asing dengan inflasi.
Alasan-Alasan Melakukan Translasi
Perusahaan dengan operasi di DN/LN , L/K konsolidasi penting agar pengguna memahami secara utuh.
L/K anak perusahaan LN yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya di sebut TRANSLASI.
Translasi menyebabkan kesulitan dalam menentukan keuntungan dan kerugian antar perusahaan (dalam satu korporasi) maupun antar periode. Tantangan inilah yang mempengaruhi evaluasi kinerja mnajemen.

Latar Belakang dan Terminologi
Translasi tidak sama dengan konversi. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter. Dalam translasi tidak ada pertukaran fisik dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Pasar uang merupakan tempat jual-beli mata uang negara-negara dagang utama. Tempat inilah yang menjadi tempat transaksi perdagangan, transfer pembayaran kredit, dan pengiriman barang sehingga para pelaku bisnis terlindung dari resiko ketidakstabilan nilai tukar.
Transaksi mata uang asing terjadi di pasar spot, forward, dan swap.
  1.     Mata uang yang diperjualbelikan pada spot harus dikirimkan secepatnya.
  2.     Transaksi pada forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan.
  3.     Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau melibatkan pembelian forward dan penjualan spot atas mata uang secara bersamaan.
Istilah Translasi Mata Uang Asing
Atribut
KonversI
Diskonto
Posisi aktiva bersih beresiko
Mata uang asing
L/K dalam mata uang asing
Transaksi mata uang asing
Translasi mata uang asing
Operasi Luar Negeri
Kontrak pertukaran forward
Mata uang fungsional
Kurs historis
Mata uang lokal
Pos-pos moneter
Mata uang pelaporan
Tanggal penyelesaian
Kurs spot
Tanggal transaksi
Penyesuaian translasi
Unit pengukuran
Permasalahan
Karena volatilitas kurs nilai tukar Eropa, Amerika dan Asia berfluktuasi, translasi menimbulkan keuntungan/kerugian. (Lihat di www.federalreserve.gov/releases/H10/hist/)
Pada 1 Januari 2002, euro secara resmi menjadi mata uang dari 12 negara Eropa. Pada Mei 2004 lebih dari 10 negara-negara Uni Eropa lain menyusul.
Contoh Translasi:
Negara
Kurs
Euro
1.0000
Schiling Austria
13.7603
Lira Italia
1936.2700
100 Schiling Austria berapa Lira?
I. Schiling Austria ke Euro                 100/13.7603 =7.267283 Euro
II. Euro ke Lira                 7.267283 x 1936.27 = 14071.42 Lira
Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap L/K
Kurs nilai tukar untuk translasi mata uang asing menjadi mata uang domestik terdiri dari:
  1. Kurs Kini
  2. Kurs Historis
  3. Kurs Rata-rata
Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi L/K dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.
Transaksi mata uang asing terjadi saat perusahaan membeli/menjual barang (pembayaran dalam mata uang asing atau perusahaan meminjam/meminjamkan mata uang asing), sedang translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor.
Transaksi Mata Uang Asing
-          Perspektif Transaksi Tunggal
Penyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun transaksi dan penyelesaianya merupakan satu peristiwa tunggal.
-          Perspektif Dua Transaksi
Penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang.
Translasi Mata Uang Asing
-          Metode Kurs Tunggal
Penerapan satu kurs nilai tukar, yaitu kurs kini atau kurs penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar.
-          Metode Kurs Berganda
Menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses transaksi. Ada 3 metode, yaitu: Metode kini-nonkini, Metode Moneter-nonmoneter, dan Metode Temporal.
Pengaruh Laporan Keuangan
Keuntungan dan Kerugian Translasi                  Penangguhan               Penangguhan dan Amotisasi
                                                                                                                                        Penangguhan Parsial
                        Tidak Ditanguhkan
Perkembangan Akuntansi Translasi
Sebelum 1967
Praktek akuntansi perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin (ARB) No. 4 yang kemudian terbit kembali sebagai Bab 12 ARB No. 43.
1965 - 1975
Menurut ARB No. 43, persediaan boleh ditranslasi dengan kurs historis, Hutang jangka panjang ditranslasi dengan kurs kini. Accounting Board Opinion No. 6 tahun 1965 membolehkan mentranslasi hutang piutang dengan kurs kini.
1975 - 1981
Untuk mengakhiri polemik translasi, FASB mengeluarkan FAS No. 8 tahun 1975 yang mengharuskan menggunakan translasi temporal dan keuntungan/kerugian translasi dan transaksi harus diakui sebagai laba/rugi selama periode perubahan nilai tukar.
1981 - Kini
FASB mengundang komentar publik yang tidak puas atas FAS No. 8. Akhirnya terbitlah Statement of Financial Accounting Standards No. 52 tahun 1981.
Isi SFAS No. 52
SFAS No. 52 mengakui sudut pandang induk maupun anak perusahaan sebagai kerangka dasar pelaporan yang sah.
Dalam L/K konsolidasi mata uang primer yang digunakan setiap entitas disebut mata uang fungsional (functional currency). Jadi mata uang fungsional setiap entitas merupakan mata uang lingkungan ekonomi utama di mana perusahaan beroperasi.
Penentuan mata uang fungsional menentukan pula pilihan metode translasi untuk konsolidasi dan perlakuan keuntungan/kerugin kurs.
Pilihan Metode Translasi
  1.     Translasi apabila Mata Uang Lokal Merupakan Mata Uang Fungsional
  2.     Translasi apabila Dolar AS Merupakan Mata Uang Fungsional
  3.     Translasi apabila Mata Asing Merupakan Mata Uang Fungsional

BAB 5 PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN


Tujuan Belajar:
  1.       Menjelaskan bagaimana praktek pengungkapan akuntansi dipengaruhi oleh perbedaan tata-kelola keuangan perusahaan di suatu negara.
  2.       Memahami persoalan-persoalan penting yang mempengaruhi keputusan manajemen untuk membuat pengungkpan keputusan. 
  3.       Mengidentifikasi tujuan pengungkapan akuntansi dalam pasar ekuitas.
  4.       Memahami perbedaan mendasar praktek pengungkapan keuangan perusahaan dalam berbagai aspek.
Perkembangan Pengungkapan
  1.       Pengungkapan Sukarela.
  2.       Ketentuan Pengungkapan.
3.       Debat Pelaporan Keuangan SEC AS.
Praktek Pelaporan dan Pengungkapan
  1.       Pengungkapan Informasi yang Melihat Masa Depan.
  2.       Pengungkapan Segmen.
  3.       Laporan Arus Kas dan Arus Dana.
  4.       Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial.
  5.       Pengungkapan Khusus Bagi Pengguna L/K Non-Domestik dan atas Prinsip yang Digunakan.
  6.       Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan.
  7.       Pengungkapan dan Pelaporan Bisnis Melalui Internet.
Pengungkapan Laporan Tahunan di Negara-Negar Pasar Berkembang
Para investor menuntut informasi yang tepat waktu dan kredibel. Regulator merespons dengan membuat ketentuan pengungkapan lebih ketat melalui upaya pengawasan dan penegakan aturan.
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan perusahaan di negara berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel, hingga terjadi krisis ekonomi tahun 1997.
Studi tahun 1990-an tingkat Pengungkapan dan kualitas laporan negara berkembang lebih rendah dibadingkan negara maju.
Jumlah Auditor di negara berkembang lebih rendah dibadingkan negara maju.
Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan dan Para Manajer
Meskipun pengungkapan sangat dipengaruhi biaya, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela tetap semakin meningkat di seluruh dunia
Manajer perusahaan yang tingkat pengungkapannya rendah harus berupaya meningkatkan karena memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan.
Misalnya, pengungkapan segmen dan rekonsiliasi ternyata memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.