Rabu, 06 Juni 2012

BAB 6 MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN


Tujuan Belajar:
  1.       Mengidentifikasi komponen-komponen utama resiko mata uang asing.
  2.       Mengetahui tugas dalam mengelola resiko mata uang asing.
  3.       Mendefinisikan dan menghitung resiko translasi.
  4.       Mendefinisikan dan menghitung resiko transaksi.  
  5.       Mengetahui perbedaan resiko akuntansi dan resiko ekonomi.
  6.       Mengetahui strategi perlindungan nilai tukar dan perlakukan akuntansi yang diperlukan.
  7.       Memahami masalah akuntansi dan pengendalian, terkait dengan manajemen resiko nilai tukar mata uang asing.
Pembuka
-          Para eksekutif keuangan menghargai cara baru dan imaginatif untuk meminimalkan eksposur atas volatilitas valas, harga komoditi, tingkat suku bunga, dan harga sekuritas.
-          Industri keuangan menawarkan produk lindung nilai keuangan, seperti swap mata uang, swap suku bunga dan opsi.
-          Pembuat standar akuntansi membahas prinsip/standar pengukuran dan pelaporan yang tepat untuk produk-produk keuangan. Sehingga perusahaan melakukan pelaporan keuangan secara internasional semakin baik.  
-          Semua ini untuk mengurangi resiko penggunaan instrumen yang sering tertutup. Oleh karena itu mempelajari istilah manajemen resiko menjadi penting (lihat Tampilan 11-1).
Hal Mendasar Manajemen Resiko
Tujuan utama manajemen resiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.
Untuk itu kita memerlukan pengetahuan tentang:
  1.       Resiko pasar
  2.       Resiko likuiditas
  3.       Diskontinuitas pasar
  4.       Resiko kredit
  5.       Resiko regulasi
  6.       Resiko pajak
  7.       Resiko akuntansi
Mengapa Mengelola Resiko Keuangan ?
Mengendalikan resiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena investor menyukasi manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola resiko pasar.
Stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba, sehingga ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi resiko gagal bayar & kebangkrutan.  
Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa konsentrasi pada resiko bisnis utama. Misal, perusahaan manufaktur dapat terlindung dari resiko suku bunga dan mata uang dengan berkonsentrasi pada produksi & pemasaran.
Pemberi pinjaman (kreditur), karyawan dan pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.
Kreditur                  Toleransi resiko lebih rendah dibanding stockholders
Karyawan                   Melalui dana pensiun dan imbalan lebih baik
Pelanggan                    Membatasai resiko yang dihadapi konsumen
Peranan Akuntansi
-          Identifikasi Resiko Pasar
-          Mengkuantifikasi Penyeimbangan
-          Manajemen Resiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
1.       Antisipasi pergerakan kurs
2.       Pengukuran resiko kurs valuta asing
3.       Perancangan strategi perlindungan
4.       Pembuatan sistem pengendalian manajemen resiko internal
-          Manajemen Potensi Resiko
1.       Potensi resiko translasi
2.       Potensi resiko transaksi
3.       Potensi resiko akuntansi vs ekonomi
-          Strategi Perlindungan
1.       Lindung Nilai Neraca
2.       Lindung Nilai Operasional
3.       Lindung Nilai Kontraktual
Peranan Akuntansi (lanjutan)
Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai
1.       Kontrak Forward Valas
2.       Future Keuangan
3.       Opsi Mata Uang
4.       Swap Mata Uang
5.       Perlakuan Akuntansi
6.       Isu Praktek
Lindung Nilai atas Aktiva, Kewajiban yang diakui/Komitmen yang belum diakui
Pakai kasus (hal 253-254)
Lindung Nilai Investasi Bersih Dalam Operasi Luar Negeri (LN)
Pakai kasus (hal 256)
Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing
Pakai kasus (hal 257)

0 komentar:

Posting Komentar